Memang masih 5 bulan lagi, tapi tahun ini masuk tahun kesepuluh Jakarta International Film Festival diadakan. Bernuansa agak Indie di tahun-tahun awal penyelenggaraannya, Yayasan Masyarakat Mandiri Film
Karena upaya perbaikan kualitas terus menerus selama satu dekade berlangsung, ada yang berpendapat JIFFEST sekarang menjadi sangat komersil dan semangatnya tidak lagi semerakyat dulu, padahal dalam segi industri perfilman tidak ada salahnya menjadi sangat komersil.
Kenyataan bahwa JIFFEST masih bertahan di penyelenggaraan kesepuluh kalinya tahun ini merupakan sebuah prestasi tersendiri yang patut mendapat penghargaan. Selain penayangan film-film kelas festival internasional dari berbagai negara, dalam rangkaian acara diadakan juga berbagai diskusi, pameran, kompetisi dan workshop yang berkaitan dengan film, di mana disediakan juga waktu pertunjukan khusus untuk hasil workshop yang terkait. Sayangnya masih sedikit jumlah film Indonesian bermutu yang berdurasi panjang maupun pendek yang bisa ditayangkan selama JIFFEST. Jumlah yang terus berusaha didongkrak oleh berbagai pihak antara lain dengan diadakan kompetisi bertingkat nasional oleh perusahaan rokok, dan juga oleh YMMFI dalam rangkaian acara JIFFEST.
Dengan jumlah produksi film di Indonesia yang semakin meningkat saat ini, disertai dengan upaya peningkatan apresiasi terhadap film produksi lokal, bukan tak mungkin beberapa tahun mendatang, JIFFEST bisa disejajarkan dengan Sundance, atau bahkan
No comments:
Post a Comment