BLITZ MEGAPLEX Schedule Links

Showing posts with label Movie Review. Show all posts
Showing posts with label Movie Review. Show all posts

Tuesday, April 7, 2009

Monsters vs Aliens, Lebih Sedap Dalam 3 Dimensi

Directed by: Rob Letterman, Conrad Vernon
Cast: Reese Witherspoon, Seth Rogen, Kiefer Sutherland, Renee Zellweger, Paul Rudd, Amy Poehler
Duration: 94 min

Mimpi apa Susan Murphy semalam? Tadinya ia mau menikah, tahu-tahu ia menjadi tawanan dalam fasilitas rahasia milik pemerintah. Bukan itu saja, dalam tahanannya itu ia harus berteman dengan kecoa yang bisa berbicara, mahluk setengah gorila setengah ikan yang mudah emosi, gumpalan biru bermata satu yang hidup, dan satu lagi ulat berbulu raksasa yang tidak bisa bicara dan hanya bisa menangis. Tapi Susan tidak bisa protes karena dia sendiri sudah berubah menjadi raksasa dan diberi nama baru: Ginormica, semua karena ia terkena radiasi dari meteor misterius (yang ternyata pesawat luar angkasa) yang jatuh menimpanya.

Baca lebih lengkapnya, klik di sini.

3 Dimensi dengan teknologi RealD tersedia di bioskop blitzmegaplex Grand Indonesia dan Mall of Indonesia, Jakarta. HTM Grand Indonesia: Weekdays Rp 50.000,- | Weekends & Holidays Rp 100.000,-. HTM Mall of Indonesia: Weekdays Rp 35.000,- | Weekends & Holidays Rp 70.000,-

Wednesday, March 25, 2009

The Wrestler Smacks Down on You (Emotionally)


Saat seorang bintang gulat terkenal akan memasuki arena, semua orang terpesona pada ledakan pyrotechnic dan musik yang membahana. Kemudian penonton pun akan meneriakkan jargon khas sang bintang gulat saat mereka melangkah memasuki arena menuju ring.

Saking mahir dan terkenalnya sang bintang gulat profesional, terkadang mereka banting setir menjadi aktor. Ya, karena berakting merupakan bagian dari pekerjaan mereka sehari-hari di arena gulat profesional, tak sukar bagi mereka untuk menyesuaikan diri. Beberapa bintang gulat yang lantas menjejak Hollywood dan menjadi sukses antara lain Hulk Hogan, yang pernah memiliki film serial aksinya sendiri, dan the Rock alias Dwayne Johnson yang film terbarunya "Race to the Witch Mountain" bisa kita tonton di bioskop dalam waktu dekat.

Akan tetapi tidak semua bintang gulat sukses. Banyak juga yang gagal di tengah jalan dan menjadi petarung gulat kelas rendah. The Wrestler mengisahkan seorang pegulat profesional kelas dua, Randy "the Ram" Robinson, dan kehidupannya yang seperti tak bisa dipisahkan dari ring gulat.

Baca lebih lengkap di sini.

Thursday, February 26, 2009

Review Pink Panther


The Pink Panther 2
Directed by: Harald Zwart
Cast: Steve Martin, John Cleese, Jean Reno, Andy Garcia, Alfred Molina, Aishwarya Rai, Emily Mortimer


Film pertamanya bikin gua jatuh cinta. Salah satu komedi terbesar dan patut diingat.

Sekuel kedua film ini melibatkan penjahat yang lebih besar dari film pertama. Pencuri yang menamakan dirinya 'Le Tornado' mencuri artefak-artefak paling populer di seluruh dunia dengan waktu yang relatif singkat. Perancis akhirnya terlibat dalam pengejaran penjahat ini karena artefak milik Perancis, berlian Pink Panther ikut lenyap dari museum.

ingin membaca lanjutan resensinya? Langsung saja meluncur ke www.blitzmegaplex.com

Review Slumdog Millionaire


Sudah nonton slumdog Millionaire? Belum?

Film ini baru saja memenangkan 8 piala Oscar di ajang Academy Awards 2009, dan bukannya tanpa alasan. Film ini memang memukau. Ia menyabet Best Movie, Best Director, Best Scenario, Best Editing, dan Best Original Song!


Bersetting di India, film ini mengisahkan tentang seorang pemuda yang sedang mengikuti sebuah acara kuis di TV. Acara kuisnya sangat terkenal karena di Indonesia juga ada acara serupa: Who Wants to be a Millionaire. Lantas apa istimewanya pemuda India ikut acara kuis ingin jadi Milyarder?


Baca resensi lebih lengkapnya di www.blitzmegaplex.com

Monday, December 22, 2008

Henry Poole is Here, Struggling with His own Existence

Directed by: Mark Pellington
Cast: Luke Wilson, Radha Mitchell, Adriana Barraza, George Lopez, Morgan Lily
Duration: 99 Minutes

Film bergenre drama dengan alur cerita sederhana dan stabil ini berkisah mengenai seorang pria misterius yang baru saja pindah ke sebuah kompleks perumahan pinggiran kota New Jersey. Tadinya ia mengincar sebuah rumah yang ada di tikungan jalan, tapi gagal. Ia lantas membeli rumah lain yang tak jauh dari situ. Tanpa menawar harga seperti layaknya, atau meminta rumah tersebut dibetulkan dan dibenahi, Henry Poole tinggal di rumah tersebut dengan perabotan seadanya

Pria pendiam dan introvert ini dengan segera menarik perhatian para tetangganya; seorang wanita paruh baya yang selalu ingin ikut campur urusan orang lain, dan seorang gadis cilik yang terobsesi pada alat perekam. Belakangan bahkan kasir supermarket tempat ia sering belanja juga tertarik padanya.

Lebih banyak tentang Henry Poole, klik saja di sini.

Thursday, November 27, 2008

Tropic Thunder: Penuh Ledakan dan Kejutan Menyenangkan

Mengusung nuansa satir penuh sindir dalam konsep film di dalam film, Tropic Thunder memasang bintang hebat dalam susunan pemainnya. Selain Ben Stiller sendiri yang juga memegang posisi sebagai sutradara, ada Nick Nolte, Jack Black, Robert Downey Jr., dan dua aktor pria terkenal yang kemunculannya dalam film ini lumayan mengejutkan karena nama mereka tidak nampak di poster film.

Mengisahkan tentang Tugg Speedman (Ben Stiller), seorang bintang eksyen terkenal yang mulai memudar namanya, yang berharap film Tropic Thunder akan kembali membawanya ke puncak popularitas. Masalah timbul karena agak susah bekerja sama dengan aktor yang sama-sama terkenalnya dalam satu film. Kirk Lazarus (Robert Downey Jr.) adalah bintang pemenang berbagai penghargaan yang saking seriusnya berakting sampai berani bilang "I don't read scripts, the scripts read me". Kemudian ada Jeff Portnoy (Jack Black), seorang komedian yang jadi terkenal karena memerankan berbagai karakter dalam sebuah film mengenai keluarga gemuk tukang kentut. Tak lupa Alpa Chino (Brandon T. Jackson) bintang multi talenta yang memulai karir sebagai penyanyi hip-hop, lalu mengembangkan bisnis mulai dari berjualan baju sampai ke minuman berenergi bermerek "Booty Sweat" (yang bisa diterjemahkan secara bebas menjadi "Keringat Bokong"). Dan bintang terakhir adalah Kevin Sandusky (Jay Baruchel) si bintang baru yang masih polos.

Jangan terlambat masuk auditorium, karena sebelum film dimulai, akan dipasang 4 trailer film palsu yang merupakan bagian dari film. Setelahnya, setelah sebuah narasi singkat, Tropic Thunder dibuka dengan adegan khas film perang yang sangat familier. Tiga buah helikopter membelah rimbunnya hutan dan segera meluncurkan tembakan roket yang membakar wilayah musuh. Pertempuran menjadi sangat genting hingga akhirnya, salah seorang tentara tertembak saat hampir sampai ke helikopter. Rekannya dengan heroik segera melompat turun dari helikopter untuk menolong.

Bagaimana kelanjutannya? Terusan resensi dapat dibaca di sini.


Tuesday, November 25, 2008

TAKUT, Buatan Dalam Negeri, Dijamin Ngeri

Terdiri dari 6 cerita film pendek yang berbeda, yang digarap oleh 7 sutradara, TAKUT adalah kompilasi film horor pertama di Indonesia.

Rako Priyanto, Riri Riza, Ray Nayoan, Raditya Sidarta, dan The Mo Brothers masing-masing menggarap film dengan tema pilihannya masing-masing dengan durasi rata-rata 15 menit. Film-film tersebut dirangkai dengan tingkat ketegangan yang terus-menerus meningkat dari satu film ke film selanjutnya.

TAKUT dibuka oleh Show Unit, besutan Rako Priyanto dan dibintangi oleh Marcella Zalianty dan Lukman Sardi. Bernuansa thriller dengan palet warna yang menarik, Show Unit mengisahkan mengenai kebohongan yang berujung pada bencana beruntun.

Titisan Naya yang menyusul setelahnya adalah film pendek horor Riri Riza yang pertama. Baru-baru ini Riri Riza menorehkan sejarah dalam perfilman Indonesia era baru dengan karya Laskar Pelangi. Terbiasa membuat film feature yang berdurasi lama dan lebih banyak membahas tentang keadaan sosial, film pendek Riri Riza tidak bergeser terlalu jauh dari tema sosial budaya. Nuansa mistis yang ditonjolkan melalui penggambaran budaya tradisional Jawa berhasil ditunjukkan dengan penggambaran yang cukup puitis. Akting Dina Olivia juga menarik sekali untuk disimak dalam film ini.

Film ketiga berjudul Peeper, karya sutradara Ray Nayoan. Memasang Epy Kusnandar yang dikenal publik lewat serial sitkom Suami-Suami Takut Istri, dan iklan produk minuman kesegaran, film ini memanfaatkan kemampuan Epy berekspresi untuk mencapai nuansa seram yang dimaksudkan. Agak mistis dengan sedikit bumbu erotisme, film ini membuat tertawa tapi juga ngeri.

Menyusul sesudah Peeper adalah film garapan Robby Ertanto berjudul The List. Film ini adalah selingan yang segar setelah tiga film berturut-turut penonton dibuat ketakutan. Dibintangi Shanty dan Fauzi Baadila, film ini mengisahkan tentang dua orang bekas pasangan kekasih yang saling memendam dendam satu sama lain dan menghalalkan segala cara untuk membalas sakit hatinya.

Film kelima berjudul The Rescue. Film yang digarap Raditya Sidarta ini mengambil setting Jakarta masa kini. Sebuah wabah virus misterius membuat Jakarta seperti kota mati. Ini sangat menarik karena jenis mayat hidup yang dikenal oleh pemirsa horor Indonesia biasanya berupa hantu pocong, tapi kali ini yang dihadapi adalah zombie.

Film terakhir yang menjadi andalan TAKUT adalah garapan dua sutradara muda Indonesia yang bukan saudara tetapi menggunakan nama Mo Brothers. Film pendek berjudul Dara ini sebetulnya diproduksi tahun lalu dan sudah mencatat prestasi tersendiri di dunia internasional. Film Dara berhasil masuk ke Screamfest Los Angeles Horror Film Festival 2007, Freakshow Film Festival of Orlando, Florida 2007, Int'l Horror & Sci-Fi Film Festival Arizona 2007, dan NYC Horror Festival 2007. Kali ini pemirsa di Indonesia juga bisa menyaksikan film horor yang berbeda ini.

Tanpa mengusung tema klenik dan mistis seperti layaknya film horor lain, Dara bergenre slasher alias film horor yang memompa ketegangan dan kengerian di benak penonton akibat adegan kekerasan penuh darah dan potongan tubuh manusia. Ini adalah jenis film yang sama sekali jarang ditemukan di antara deretan film horor buatan Indonesia. Bisa dibilang dalam TAKUT, Dara menjadi gong penutup yang sukses dan gempita untuk rentetan film horor made-in Indonesia ini.

Merasa berani mencoba TAKUT? Saksikan sendiri di blitzmegaplex mulai tanggal 26 November 2008.

Friday, November 7, 2008

Quantum of Solace, Pertama Kalinya Sequel 007

Directed by: Marc Forster

Cast: Daniel Craig, Olga Kurylenko, Judi Dench, Mathieu Amalric, Gemma Arterton, Giancarlo Gianinni

Duration: 106 min

Ada begitu banyak alasan mengapa Daniel Craig tidak mendapat sambutan hangat saat diperkenalkan sebagai agen 007 terbaru 3 tahun yang lalu: dia tidak sejangkung para pemeran 007 terdahulu, wajahnya juga tidak tampan, menarik mungkin, tetapi tidak tampan bila dibandingkan dengan semua pemeran 007 sebelumnya. Craig nampak begitu garang dan sangar seperti preman atau petinju bila dibandingkan dengan Pierce Brosnan yang nampak elegan dan gentleman.

Semua pendapat ini berubah setelah Casino Royale diluncurkan dan ditonton banyak orang. Tidak pernah James Bond nampak begitu nyata di layar lebar; tetap super spy, tetap jagoan, dan dalam Casino Royale ia digambarkan sebagai mesin pembunuh berdarah dingin yang sangat efisien.

Bagaimana gerak-gerik Bond dalam Quantum of Solace? Baca lanjutan resensi ini di sini.

Monday, October 27, 2008

Max Payne: Komplit Seperti Gamenya!

Directed by: John Moore
Cast: Mark Wahlberg, Mila Kunis, Chris O'Donnell, Ludacris, Nelly Furtado, Beau Bridges
Duration: 100 min

Mengisahkan tentang pembalasan dendam seorang polisi yang kehilangan keluarganya, Max Payne diadaptasi dari sebuah game terkenal berjudul sama yang dirilis tahun 2001.

Penggemar game sejati mungkin merasa agak ragu nonton film bergenre game, ini berkat sutradara Uwe Boll yang banyak “merusak” film game berpotensi. Namun, jangan cemas, film ini adalah film yang paling sukses dibandingkan film-film sebelumnya yang bergenre sama: Resident Evil, Silent Hill, Street Fighters, Mortal Kombat, Tomb Raider, Hitman, DOA, Double Dragon, Final Fantasy VII dan In the Name of the King.

Max Payne berhasil menangkap elemen drama yang mendasari elemen eksyen, yang keduanya digambarkan dengan baik sepanjang film bernuansa warna gelap ini.

Terusan resensi ini dapat dilihat di sini.

Friday, October 17, 2008

Elegy: Seperti Seharusnya Drama Yang Baik

Directed by: Isabel Coixet
Cast: Ben Kingsley, Penelope Cruz, Dennis Hopper, Patricia Clarkson, Peter Sarsgaard, Deborah Harry
Duration: 108 min

Cerita film ini diangkat dari sebuah buku Dying Animal, berkisah tentang krisis kehidupan seorang pria setelah lewat usia paruh bayanya.

Film drama ini memang ditujukan untuk penonton dewasa. Konfliknya yang rumit disajikan puitis dan indah oleh Isabel Coixet, melalui dialog-dialog cerdas yang hidup, dan gambar-gambar yang romantis memikat.

Jangan bayangkan kening berkerut saat menikmati film ini, sebaliknya, beberapa kali kita akan dibuat tersenyum bahkan tertawa oleh narasi sang tokoh David Keppesh yang mengantarkan kita sepanjang jalannya film, dengan ringan menjabarkan kejadian paling terberat tanpa membuat kita kehilangan empati.

Elegy menghibur sekaligus membuat haru, seperti seharusnya sebuah film drama yang baik.

Resensi lebih lengkap bisa dilihat di sini.

Cinta Setaman: Aneka Buket Cerita Tentang Kasih Sayang

Directed by: Harry Dagoe
Cast: Nicholas Saputra, Inul Daratista, Marsha Timothy, Surya Saputra, Djenar Maesa Ayu, Slamet Rahardjo, dll.
Duration: 100 min

Tahun ini sepertinya film Indonesia memang sedang bersinar. Jumlah film yang diproduksi meningkat, dan variasi jenis dan ceritanya pun mulai beragam meskipun memang genre horor masih mendominasi.

Sutradara merangkap penulis cerita dan aktor, Harry Dagoe Suharyadi, dikenal publik pecinta film Indonesia melalui film debut Pachinko & Everyone’s Happy yang dibuatnya di Jepang, menyusul kemudian sebuah film anak-anak Ariel dan Raja Langit. Dalam film Cinta Setaman kali ini, Harry Dagoe kembali menduduki posisi rangkap tersebut.

Cinta setaman, sesuai dengan judulnya, menunjukkan aneka macam jenis cerita tentang cinta, tidak melulu tentang asmara antara sepasang kekasih.

Resensi lengkapnya bisa dilihat di sini.

Tuesday, October 7, 2008

Isinya Lebih DAHSYAT dari Judulnya

Planet B-Boy
Directed by: Benson Lee
Duration: 101 min

Semenjak 1995, sebuah kompetisi internasional bernama Battle of the Year diadakan di Eropa setiap tahunnya, mengundang para b-boys (breakdancer) dari 18 negara untuk menunjukkan kemampuan mereka, membuktikan bahwa Hip-hop bukan sekedar budaya ikut-ikutan, gaya-gayaan yang bernuansa hedonisme. Kompetisi yang positif ini pasti tidak pernah anda dengar, sampai dengan kamu membaca review ini kan?

Tumbuh pada tahun 70-an di Amerika, Breakdance dan budaya hiphop telah berkembang jauh meninggalkan benua tersebut, mempengaruhi generasi muda di seluruh penjuru planet bumi. Di era 80-an budaya ini dieksploitasi habis-habisan setelah digambarkan dalam film Flashdance dan Breakin. Mendadak semua orang di seluruh dunia melakukan breakdance. Di Indonesia sendiri remaja-remaja berkutat dengan aksesori dan gaya standar patah-patah, sampai-sampai dibuat dua film Gejolak Kawula Muda dan Tari Kejang. Lalu secepat itu trend menyebar, secepat itu pula trend break dance menghilang.

Film Planet B-Boy ini memberikan kesegaran yang sama sekali tak terduga. Sebuah film dokumenter yang rapi dan apik, Planet B-Boy menyingkap sebuah dunia yang seringkali salah dipahami atau jarang sekali diketahui orang, dunia hip hop dan para Breakdancer. Ternyata break dance tidaklah mati. Meskipun budaya hip-hop yang terus bertahan dan berkembang hingga sekarang mengalami penyempitan, break dance tetap hidup dalam semangat independennya, sama seperti sebelum ia dieksploitasi di tahun 80an.

Cool!
Terusannya bisa dibaca setelah klik di sini

Friday, September 26, 2008

Laskar Pelangi: Pengaduk Emosi


Directed by: Riri Riza
Cast: Cut Mini, Ikranagara, Tora Sudiro, Slamet Rahardjo, Ario Bayu, Rieke Diah Pitaloka, Lukman Sardi
Duration: 125 min

Film ini didasarkan pada buku pertama trilogi Laskar Pelangi – Sang Pemimpi – Edensor yang ditulis Andrea Hirata. Digarap dengan cukup rapi, film ini mengikuti kisah 10 orang anak istimewa di pulau Belitung di era 70an. Yang membuat anak-anak itu istimewa karena mereka adalah murid terakhir SD Muhammadiyah, Gantung, Belitung.

Musik pengiring yang digunakan sepanjang film ini juga digarap sangat rapi dan cantik, menambah emosi yang dijaga rapi sepanjang film. Singkatnya, ini adalah film Indonesia yang layak tonton!


Resensi lengkap dan lebih panjangnya bisa dilihat di sini

Thursday, September 25, 2008

Chocolate: Segar dan Seru!

Directed by: Prachya Pinkaew
Cast: JeeJa Yanin, Ammara Siripong, Hiroshi Abe, Pongpat Wachirabunjong
Duration: 110 min

Film eksyen Thailand ini sangat istimewa karena berhasil memadukan antara aksi, humor, dan drama romantis dalam porsi yang cukup. Porsi drama dalam cerita, yang mengantar pada serangkaian aksi pertarungan Zen itu, tidak berlebihan. Akting bintang-bintangnya juga lumayan. Porsi humor di tengah ketegangan yang terjadi juga bisa membuat penonton tertawa. Film ini secara mengejutkan lebih bagus dari yang dikesankannya sekilas dalam trailer.

Review lebih lengkap bisa dilihat di sini

Mamma Mia! Mau Lagi!

Directed by: Phyllida Lloyd
Cast: Meryl Streep, Pierce Brosnan, Colin Firth, Stellan Skarsgaard, Amanda Seyfried, Julie Walters
Duration: 108 min

Sama seperti film musikal Sweeney Todd, film musikal Mamma Mia! juga dibuat berdasarkan pertunjukan musikal Broadway berjudul sama. Cerita film tak terpisahkan dari lagu-lagu ABBA yang dinyanyikan sendiri oleh para bintang pendukung film ini.

Ditambah dengan lagu-lagu klasik ABBA era 70-80 yang dijamin cepat akrab di telinga, film ini adalah film yang jatuh ke kategori klasik wajib tonton untuk berbagai usia. Jangan heran kalau pada saat menonton terdengar ada yang ikut bernyanyi atau malah bergoyang-goyang menari di tempat duduknya.

Resensi lengkap untuk film ini bisa dilihat di sini

Wednesday, September 24, 2008

Missing: Berusaha Menghadapi Kehilangan

Directed by: Tsui Hark
Cast: Angelica Lee, Guo Xiao Dong, Chang Chen, Isabella Leong
Duration: 118 min

Dalam Missing, Tsui Hark membungkus cerita asmara dengan balutan thriller horor.

Asmara terjadi antara dua orang pecinta alam: yang satu aktivis lingkungan, berprofesi fotografer bawah laut, sementara yang satunya adalah aktivis sosial yang mengkampanyekan olahraga selam sebagai salah satu bentuk terapi. Dave Chen si fotografer, dan Gao Jing sang psikolog dijodohkan oleh Xiao Kai, adik Dave yang juga pasien Gao Jing. Mereka hanya butuh waktu sebentar untuk saling jatuh cinta karena bahkan sebelum diperkenalkan oleh Xiao Kai di sebuah pesta, keduanya sudah saling melirik di sebuah took buku.


Kemudian, bagian thrilller horornya lebih lengkap bisa dilihat di sini.

Tuesday, September 16, 2008

Babylon AD: Needs a BIG Dose of Faith


Directed by: Mathieu Kassovitz
Cast: Vin Diesel, Michelle Yeoh, Gerard Depardieu, Charlotte Rampling, Melanie Thierry
Duration: 90 min

Babylon A.D. dengan seting semi futuristic mengolah tema operasi penyelamatan mesias, seperti yang pernah diolah sebelumnya di Children of Men dan Fifth Element. Sang pahlawan penyelamat kali ini adalah Toorop (Vin Diesel) yang kasar, berangasan, nampak tak bermoral, bekas tentara yang menjadi tukang pukul bayaran dan tinggal di Rusia. Cerita diantar oleh narasi Vin Diesel dengan suaranya yang seksi tapi sayangnya berintonasi datar dan cenderung menjemukan. Dimulai dari sebuah adegan kematian Toorop, cerita mengambil ancang-ancang flashback yang cukup jauh. Tetapi, ketika musik pengiring semakin jelas terdengar saat gambar fade out di kalimat narasi terakhir Toorop, rasanya ingin kembali menyaksikan Children of Men atau Fifth Element saja.

Apa penyebabnya? Baca di sini

Monday, September 15, 2008

Hellboy II : Dua Kali Lipat Film Pertamanya

Directed by: Guillermo del Toro
Cast: Ron Perlman, Selma Blair, Doug Jones, Luke Goss, John Hurt
Duration: 120 min

Film Hell Boy yang pertama mungkin tidak banyak dikenal karena dimasukkan ke kategori film B dan penjualan tiketnya tidak terlalu baik di bioskop tetapi menghasilkan laba yang cukup baik dalam jangka waktu yang lebih panjang dari penjualan DVD dan video. Melihat hal ini, Universal Studio bersedia mengambil alih proyek pembuatan sekuel film adaptasi komik ini dari Sony Pictures.

Kurang lebih dengan cast yang sama dari film pertama, Hellboy II: The Golden Army, memberikan cerita yang lebih pop, aksi yang lebih spektakuler, mahluk monster yang lebih rumit, dan animasi serta efek yang lebih maksimal. Adegan klimaksnya sangat menyentuh dan keren sehingga terus terbayang-bayang hingga sampai rumah.

Lanjutan resensi film ini dapat dilihat di sini

Monday, September 1, 2008

Death Race, Tidak Cocok Untuk Ngabuburit!

Directed by: Paul W. S. Anderson
Cast: Jason Statham, Joan Allen, Tyrese Gibson, Ian McShane, Natalie Martinez
Duration: 89 min

Tahun 2012, kegemaran akan olahraga ekstrim sekaligus reality show menghasilkan sebuah event penuh darah, sebuah kompetisi paling ekstrim berupa sebuah lomba balap istimewa. Para pesertanya terdiri atas napi kriminil haus darah. Peraturan Death Race sangat sederhana: pemenang lima pertandingan akan dibebaskan. Kekalahan sama dengan kematian.
Film ini sesungguhnya didasarkan pada film berjudul Death Race 2000 yang dibuat tahun 1975, dengan dibintangi David Carradine dan Sylvester Stallone. Ceritanya agak berbeda, tapi tokoh Frankenstein yang diperani David Carradine muncul lagi di film ini sementara Carradine sendiri sebagai cameo meminjamkan suaranya di bagian awal film. Yang jelas film Death Race ini dibesut dengan sudut pandang yang berbeda, yang lebih menarik dan seru!
Lebih lanjut, klik di sini

Tuesday, August 26, 2008

4 BIA : Cerita Horor Four in One


Directed by: Youngyooth Thongkonthun, Banjong Pisanthanakun
Cast: Laila Boonyasak, Maneerat Kham-uan, Apinya Sakuljaroensuk
Duration: 117 min

Dari para sutradara horor laris Thailand: "Shutter" dan "Alone", lahirlah film horror four-in-one ini. Nama sutradara dan pemerannya boleh jadi sangat sukar dilafalkan lidah Indonesia, tapi horornya cukup universal untuk dipahami oleh bangsa apa pun.

Film ini diberi judul 4B1A (dibaca Fobia) karena hasrat para sutradara dan penulis cerita untuk mengeksploitasi fobia para penontonnya untuk menyampaikan kisah-kisah paling menakutkan.

Sah-sah saja kok nonton 4B1A rame-rame teman, toh sutradara dan penulisnya juga keroyokan. Kalau berani nonton 4B1A sendirian, itu baru namanya jagoan.

Seberapa seremnya sih?

Periksa aja di sini.